Senin, 29 Desember 2014

Pengalaman Terbang Maut

Diterjang Badai Taifun


sumber : http://achmadfaruq.blogspot.com/p/foto-foto.html


Saya juga pernah merasakan saat-saat maut seakan sudah sedemikian dekat, ketika itu tengah bertugas bersama seorang rekan menerbangkan pesawat berbadan lebar, yaitu Airbus A-330 yang memiliki kapasitas 300 penumpang, menuju Hongkong. Pesawat ini merupakan pesawat canggih seharga kurang lebih 1,2 triliun rupiah, dilengkapi dengan tiga buah sistem komputer navigasi yang berfungi untuk cross-check informasi agar menghasilkan data dan angka yang akurat. 

Saya masih ingat, peristiwa itu terjadi pada bulan Juni 1997, hampir pukul 11 pagi, pesawat raksasa tersebut mengangkasa. Ahli cuaca meramalkan akan terjadi Taifun Edward, sejenis angin topan beliung raksasa yang besar, lebih kurang 20 menit setelah pesawat tiba di Hongkong. Setelah memasuki wilayah Point of No return (PNR) pesawat memiliki altenatif memilih, yaitu pindah tujuan ke Manila atau melanjutkan perjalanan, sesuai dengan rencana menuju Hongkong. Karena airport tidak ditutup, maka keputusan yang kami ambil adalah meneruskan perjalanan menuju Hongkong. Ketika kami sedang turun/desend menuju holding point, ada Wx-info update yang menyatakan perubahan cuaca yang memburuk dengan cepat karena ujung depan taifun sudah mendekati Airport. Saat itu pesawat Cathay Pasific di depan kita yang sedang Approach (pendekatan mendarat) dapat landing dengan selamat. Karena clearence atau izin telah diberikan oleh airport Hongkong untuk melakukan approach. Maka ketika memasuki ketinggian 4500 feet untuk melakukan descent (menurunkan ketinggian) dengan IGS approach pesawat justru memasuki CB/cumulunimbus yang sangat keras goncangannya hingga bergetar seluruh isi pesawat. Supervisor kabin crew memberitahukan bahwa penumpang dalam keadaan ketakutan dan panik karena badan pesawat terguncang hebat oleh badai. 

Pesawat mencoba terus approach dan leaving 4500 (meninggalkan ketinggian dan turun dari 4500 feet). Radar berwarna ambar kemerahan, menandakan adanya badai hebat di depan pesawat. Pada ketinggian antara 3000-1500 feet itulah kaca depan cockpit merah bagai membara karena bergesekan dengan awan yang bermuatan gelombang elektromagnetik. Pesawat dihempas-hempas dengan keras. Pada saat approach mendekati minimum decission altitude, kurang lebih 675 feet, saat itulah keputusan harus dibuat; over shoot (naik kembali) atau landing. Sementara itu, pandangan seluruhnya terhalang oleh awan gelap, sehingga tidak terlihat apapun. Keputusan untuk landing masih dalam proses hingga kami dapat melihat dengan jelas tepat diatas DH/decition height. Ketegangan dalamcockpit terjadi. Apabila salah dalam mengambil keputusan, maka pesawat akan menabrak gunung yang ada di depan atau menghantam gedung-gedung bertingkat di sebelah kanannya. 

Saat itu keadaan sangat mencekam, saya merasa tidak ada lagi yang bisa dilakukan kecuali pasrah dan mengharap pertolongan dari Allah. Saat itu saya menundukkan hati dan berdoa; sepenuhnya menyerahkan hidup pada Allah. Saya berbisik, ”Laa hawlaa walaa quwwata illaa billah” (tiada kekuatan kecuali milik Allah). Tiba-tiba ada cahaya di atas saya yang sangat tajam menembus awan yang pekat hingga threshold runway. Maka saya langsung berteriak,  ”runway insight!” (landasan pacu terlihat). Rekan saya menjawab, ”negative!” (tidak terlihat). Saya kembali mengulangi, ”runway insight!”, rekan saya kembali menanggapi, ”negative”. Akhirnya rekan saya mengikuti petunjuk yang saya berikan. ”fly right!”(ke kanan), ”fly down” (ke bawah). Kemudian saya berkata lagi, ”on the glide” yang berarti pesawat masuk dalam sudut pendaratan. Barulah pada ketinggian 50feet, rekan saya berkata, "runway insight". Pesawat  pun langsung landing. Pada saat itulah taifun edward berputar dan menggulung di ujung depan landasan. Pesawat seberat 170 ton itu berguncang-guncang dan seperti terangkat di landasan. Pada saat yang bersamaan, di seberang landasan, mobil-mobil berterbangan dan tercebur ke laut, dihempas oleh taifun edward yang dahsyat. Allahu Akbar...

Saya sangat bersyukur, Allah memberikan saya kesempatan hidup untuk beribadah dan memberikan petunjuk di saat yang paling kritis. Saya yakin, apa yang terlihat semata-mata adalah petunjuk dari Allah. Saya tidak akan melihat apapun bila Allah tidak berkenan/berkehendak untuk menolong kami. Semata-mata itu bukanlah suatu kebetulan. 

Saya yakin, bukan hanya saya yang punya pengalaman seperti ini. Setiap manusia pasti juga pernah mengalami kejadian-kejadian luar biasa dalam hidupnya. Namun kebanyakan manusia tidak sadar karena terkadang terbelit oleh rutinitas. Padahal segala aktivitas kita sesungguhnya harus dilakukan dengan kesadaran sebagaimana melaksanakan shalat. Terkadang manusia juga suka merasa imannya lemah, padahal bukan imanya yang lemah tetapi penghayatan terhadap apa yang dipraktekkan itulah yang belum teresapi. kadang kita hanya membaca ayat saja, meyakininya tetapi tidak teresapi dan terealisasi dalam kehidupan. 

Sebenarnya dalam kehidupan kita, lebih banyak hikmah dari kenormalan yang kita hadapi. Sayangnya tak banyak dari kita yang bisa mengambil hikmah dari peristiwa-peristiwa yang normal tersebut. Banyak orang yang merasa kenikmatan yang diberikan Allah itu biasa-biasa saja, karena sudah biasa merasakan kenikmatan tersebut. Seperti halnya kehidupan seorang pilot, kami sudah biasa terbang melintas di langit-Nya tetapi jarang sekali memahami bahwa melintasi langit-Nya adalah karunia, sekaligus keajaiban dari-Nya yang tak diberikan pada semua orang. Begitu pula dengan kenormalan lainnya, terkadang karena kita sudah terbiasa dengan hal tersebut, maka kita tidak lagi menganggapnya sebagai keajaiban dalam hidup kita. Padahal Allah pasti tidak akan memberikan sesuatu tanpa makna untuk kita. Setelah semua itu terlihat baik dengan mata telanjang maupun dengan mata hati, saya sungguh sangat bersyukur karena Allah telah mendidik dengan ilmu dan goresan peristiwa diri yang penuh dengan hikmah Al-Quran. Dan saya tersadar bahwa ternyata tempat beribadah dalam arti keseluruhan amalan adalah apa yang telah Allah berikan sekarang ini.

Suatu ketika saya di tanya oleh Bapak Ary Ginanjar Agustian "doa dan Amalan apa yang di lakukan"?, saya katakan "tidak tahu persis" mungkin karena saya selalu berusaha menjaga wudlu dan dzikir dalam hati dengan mengikuti setiap denyut nadi serta selalu mohon doa dari Ibunda tercinta.

Sesungguhnya Allah tidak akan merubah seseorang kecuali dia berusaha merubah dirinya sendiri demi masa depannya. Dan Allah Maha Tahu apa yang terbaik bagi hamba-Nya. Semoga sebagian dari kisah nyata kami ini dapat memberikan manfaat pada seluruh pembaca yang sedang dan selalu ingin membaca dirinya sebagai subsistim dari alam ini yang sekaligus sebagai pemimpin/khalifah di muka bumi ini. Wallahu a’lam bishshawab.

Sumber : http://achmadfaruq.blogspot.com/p/foto-foto.html

Teori dan Metode Habibie (Crack Progression)




TEORI DAN METODE HABIBIE

Kulit luarnya bisa saja terlihat halus mulus tanpa cacat. Tapi siapa tahu, sisi dalamnya keropos. Ketidakpastian inilah yang dihadapi industri pesawat terbang sampai 40 tahun lalu. Pemakai dan produsen sama-sama tidak tahu persis, sejauh mana bodi pesawat terbang masih andal dioperasikan. Akibatnya memang bisa fatal. Pada awal 1960-an, musibah pesawat terbang masih sering terjadi karena kerusakan konstruksi yang tak terdeteksi. Kelelahan (fatique) pada bodi masih sulit dideteksi dengan keterbatasan perkakas. Belum ada pemindai dengan sensor laser yang didukung unit pengolah data komputer, untuk mengatasi persoalan rawan ini.

Titik rawan kelelahan ini biasanya pada sambungan antara sayap dan badan pesawat terbang atau antara sayap dan dudukan mesin. Elemen inilah yang mengalami guncangan keras dan terus-menerus, baik ketika tubuhnya lepas landas maupun mendarat. Ketika lepas landas, sambungannya menerima tekanan udara (uplift) yang besar. Ketika menyentuh landasan, bagian ini pula yang menanggung empasan tubuh pesawat. Kelelahan logam pun terjadi, dan itu awal dari keretakan (crack).

Titik rambat, yang kadang mulai dari ukuran 0,005 milimeter itu terus merambat. Semakin hari kian memanjang dan bercabang-cabang. Kalau tidak terdeteksi, taruhannya mahal, karena sayap bisa sontak patah saat pesawat tinggal landas. Dunia penerbangan tentu amat peduli, apalagi saat itu pula mesin-mesin pesawat mulai berganti dari propeller ke jet. Potensi fatique makin besar.

Pada saat itulah muncul anak muda jenius yang mencoba menawarkan solusi. Usianya baru 32 tahun. Postur tubuhnya kecil namun pembawaannya sangat enerjik. Dialah Dr. Ing. Bacharuddin Jusuf Habibie, laki-laki kelahiran Pare-pare, Sulawesi Selatan, pada 25 Juni 1936.

Habibie-lah yang kemudian menemukan bagaimana rambatan titik crack itu bekerja. Perhitungannya sungguh rinci, sampai pada hitungan atomnya. Oleh dunia penerbangan, teori Habibie ini lantas dinamakan crack progression. Dari sinilah Habibie mendapat julukan sebagai Mr. Crack. Tentunya teori ini membuat pesawat lebih aman. Tidak saja bisa menghindari risiko pesawat jatuh, tetapi juga membuat pemeliharaannya lebih mudah dan murah.

Sebelum titik crack bisa dideteksi secara dini, para insinyur mengantispasi kemungkinan muncul keretakan konstruksi dengan cara meninggikan faktor keselamatannya (SF). Caranya, meningkatkan kekuatan bahan konstruksi jauh di atas angka kebutuhan teoritisnya. Akibatnya, material yang diperlukan lebih berat. Untuk pesawat terbang, material aluminium dikombinasikan dengan baja. Namun setelah titik crack bisa dihitung maka derajat SF bisa diturunkan. Misalnya dengan memilih campuran material sayap dan badan pesawat yang lebih ringan. Porsi baja dikurangi, aluminium makin dominan dalam bodi pesawat terbang. Dalam dunia penerbangan, terobosan ini tersohor dengan sebutan Faktor Habibie.

Faktor Habibie bisa meringankan operating empty weight (bobot pesawat tanpa berat penumpang dan bahan bakar) hingga 10% dari bobot sebelumnya. Bahkan angka penurunan ini bisa mencapai 25% setelah Habibie menyusupkan material komposit ke dalam tubuh pesawat. Namun pengurangan berat ini tak membuat maksimum take off weight-nya (total bobot pesawat ditambah penumpang dan bahan bakar) ikut merosot. Dengan begitu, secara umum daya angkut pesawat meningkat dan daya jelajahnya makin jauh. Sehingga secara ekonomi, kinerja pesawat bisa ditingkatkan.

Faktor Habibie ternyata juga berperan dalam pengembangan teknologi penggabungan bagian per bagian kerangka pesawat. Sehingga sambungan badan pesawat yang silinder dengan sisi sayap yang oval mampu menahan tekanan udara saat tubuh pesawat lepas landas. Begitu juga pada sambungan badan pesawat dengan landing gear jauh lebih kokoh, sehingga mampu menahan beban saat pesawat mendarat. Faktor mesin jet yang menjadi penambah potensi fatique menjadi turun.

Riwayat keilmuan Habibie dimulai ketika ia mendapat beasiswa dari pemerintah untuk belajar di Technische Hochschule Die Facultaet Fue Maschinenwesen, Aachen, Jerman, pada 1956. Selama setahun sebelumnya, Habibie tercatat sebagai mahasiswa ITB. Setelah mengantongi gelar diploma ingenieur jurusan konstruksi pesawat terbang, tahun 1960, sambil melanjutkan kuliahnya, ia menjadi asisten Riset Ilmu Pengetahuan Institut Konstruksi Ringan di kampusnya.

Otak Habibie makin kelihatan encer kala gelar doctor ingenieur-nya disabet dengan predikat suma cum laude pada 1965. Rata-rata nilai mata kuliahnya 10. Presatsi ini membuatnya dipercaya jadi Kepala Departemen Riset dan Pengembangan Analisis Struktur di Hamburger Flugzeugbau (HFB). Tugas utamanya adalah memecahkan persoalan kestabilan konstruksi bagian belakang pesawat Fokker 28. Luar biasa, hanya dalam kurun waktu enam bulan, masalah itu terpecahkan oleh Habibie.

Ia meraih kepercayaan lebih bergengsi, yakni mendesain utuh sebuah pesawat baru. Satu diantara buah karyanya adalah prototipe DO-31, pesawat baling-baling tetap pertama yang mampu tinggal landas dan mendarat secara vertikal, yang dikembangkan HFB bersama industri Donier. Rancangan ini lalu dibeli oleh Badan Penerbangan dan Luar Angkasa Amerika Serikat (NASA).

Habibie hanya sampai tahun 1969 saja di HFB, karena dilirik oleh Messerschmitt Boelkow Blohm Gmbh (MBB), industri pesawat terbesar yang bermarkas di Hamburg. Di tempat yang baru ini, karier Habibie meroket. Jabatan Vice President/Direktur Teknologi MBB disabetnya tahun 1974. Hanya Habibie-lah, orang diluar kebangsaan Jerman yang mampu menduduki posisi kedua tertinggi itu.
Di tempat ini pula Habibie menyusun rumusan asli di bidang termodinamika, konstruksi ringan, aerodinamika dan crack progression. Dalam literatur ilmu penerbangan, temuan-temuan Habibie ini lantas dikenal dengan nama Teori Habibie, Faktor Habibie dan Metode Habibie. Paten dari semua temuan itu telah diakui dan dipakai oleh dunia penerbangan internasional.

Pesawat Airbus A-300 yang diproduksi konsorsium Eropa (European Aeronautic Defence and Space) tak lepas dari sentuhan Habibie. Maklumlah dalam konsorsium ini tergabung Daimler, produsen Mercedes-Benz yang mengakuisisi MBB. Sehingga Habibie berhak atas royalti dari teknologi yang dipakai dalam kendaraan udara berbadan lebar itu. Selain dari Airbus, Habibie juga mendapat royalti dari produsen-produsen roket di banyak negara, yang banyak menggunakan teknologi konstruksi ringannya.

Tahun 1978, Habibie dipanggil pulang ke Tanah Air oleh Presiden Soeharto dan sejak itu kemudian berkiprah dalam upaya pengembangan teknologi kedirgantaraan di Indonesia, Hasilnya antara lain pesawat terbang pertama buatan Indonesia CN-235 dan N-250.

Prestasi keilmuan Habibie mendapat pengakuan di dunia internasional. Ia menjadi anggota kehormatan berbagai lembaga di bidang dirgantara. Antara lain di Gesselschaft fuer Luft und Raumfahrt (Lembaga Penerbangan dan Angkasa Luar) Jerman, The Royal Aeronautical Society London (Inggris), The Royal Swedish Academy of Engineering Sciences (Swedia), The Academie Nationale de l’Air et de l’Espace (Prancis) dan The US Academy of Engineering (Amerika Serikat). Sedangkan dalam bentuk penghargaan, Habibie menerima Award von Karman (1992) yang di bidang kedirgantaraan boleh dibilang gengsinya hampir setara dengan Hadiah Nobel. Dan dua tahun kemudian menerima penghargaan yang tak kalah bergengsi, yakni Edward Warner Award. (Hidayat Gunadi, Hatim Ilwan)




Sumber: Majalah Gatra Ed. Khusus, Agustus 2004).

Rabu, 24 Desember 2014

Misteri luar angkasa yang sulit di jelaskan

10 Misteri Luar Angkasa Yang Belum Dapat Di Jelaskan

Dalam sesuatu yang besar seperti alam semesta, ada fenomena yang sulit dijelaskan, dan hal-hal yang ini benar-benar tidak bisa dipahami. Alam semesta menunjukkan kepada kita betapa kecilnya kita sebenarnya, dan di tempat yang begitu besar, apakah benar-benar masuk akal untuk percaya bahwa kita sendirian? Dan apakah ada alasan seseorang mungkin tidak ingin kita ketahui? Ini adalah daftar apa yang saya yakini sebagai sebagian dari misteri terbaik dan teori konspirasi dari luar angkasa.

1. Bayangan Manusia dalam Eagle Nebula
Salah satu fakta unik yang pernah diambil dari ruang adalah dari Nebula Eagle. Foto itu sendiri yang seharusnya untuk menunjukkan kelahiran bintang dari awan gas. Namun, ketika foto itu ditampilkan di CNN, ratusan panggilan masuk dari orang-orang melaporkan mereka bisa melihat wajah di awan. Ketika warna foto itu disesuaikan, suatu bentuk manusia yang besar tampak muncul dalam awan. Ilmuwan belum mampu menjelaskan fenomena ini.
 
Misteri Luar Angkasa:


2. Darimanakah Datangnya Galaxy Jagad Raya?
Misteri jagad raya masih tersimpan rapi. Ilmu Pengetahuan baru-baru ini mampu menjelaskan dari mana bintang dan planet berasal. Sekarang, para ilmuwan telah mengalihkan perhatian mereka ke sebuah misteri yang jauh lebih besar, dari mana galaksi datang? Apa yang diketahui adalah bahwa galaksi tidak tersebar secara acak di seluruh ruang angkasa, mereka ditemukan dalam kelompok-kelompok, yang dikenal sebagai “gugus super”.
Para ilmuwan memiliki dua teori utama untuk mencoba untuk menjelaskan pembentukan galaksi. Pertama, gas yang tersisa dari Ledakan besar berkumpul bersama untuk membentuk galaksi, di mana bintang-bintang dan planet lahir. Kedua adalah bahwa gas dari big bang menciptakan bintang-bintang dan planet-planet di seluruh alam semesta, dan mereka bermigrasi melalui gravitasi ke galaksi. Namun belum teori yang diterima secara universal untuk menjawab misteri fakta unik ini.

Misteri Luar Angkasa:


3. Mungkinkah Ada Bumi Yang Lain?
Bintang besar kita yaitu matahari, adalah hanya satu dari triliunan di alam semesta. Ketika Anda melihat kenyataan bahwa bintang kita memiliki delapan planet, maka secara matematika itu memberitahu Anda bahwa adalah mungkin untuk menjadi delapan kali lebih banyak planet di alam semesta daripada bintang-bintang. Apakah tidak mungkin bahwa hanya salah satu planet mungkin memiliki mahluk hidup di dalamnya?
Ini adalah sebuah fakta bahwa, sejak tahun 2000, ratusan planet diluar tata surya telah ditemukan mengorbit bintang-bintang jauh. Beberapa ini telah ditemukan dari bumi seperti, seperti planet Gliese 581d, planet yang diyakini memiliki air cair di permukaannya. Mungkinkah mengandung kehidupan? Semoga dengan kemajuan teknologi pada dekade berikutnya, kita akan segera tahu jawabannya. Sampai saat itu, ia tetap menjadi salah satu misteri terbesar ruang angkasa.

Misteri Luar Angkasa:


4. Misteri Alam Semesta Yang Lain
Ini adalah salah satu argumen yang lebih kontroversial tentang luar angkasa raya. Fakta unik-nya adalah bahwa misteri alam semesta yang lain masih bergulir. Teorinya adalah bahwa ada suatu jumlah tak terbatas alam semesta, masing-masing diatur oleh seperangkat hukum sendiri dan itulah hukum fisika.
Banyak ilmuwan menolak argumen ini tak lebih dari spekulasi, karena tidak ada bukti atau hukum matematika yang memungkinkan untuk keberadaan alam semesta lain.Namun demikian, penganut teori ini berpendapat bahwa tidak ada yang menyangkal bahwa hal itu baik. Ini adalah salah satu misteri alam yang hanya dapat diatasi jika kita dapat melakukan perjalanan di sana, namun, dengan perluasan alam semesta, maka manusia tidak akan pernah menemukan jawabannya.

Misteri Luar Angkasa:


5. Misteri Masalah Kegelapan
Persamaan Albert Einstein E = MC ^ 2 mungkin persamaan paling terkenal abad ini. Namun bila diterapkan pada ruang, anomali terjadi. Ketika kita menggunakannya untuk menentukan berapa banyak materi yang alam semesta harus miliki, kita menyadari bahwa kita hanya menemukan empat persen dari materi di alam semesta! Dimana sisanya? Banyak yang percaya adalah dalam bentuk materi gelap. Dimana hal gelap ini? Ini di mana-mana, di mana pun tidak ada masalah yang terlihat. Para ilmuwan belum menunjukkan bukti yang meyakinkan bahwa materi gelap sebenarnya tidak ada. Kenyataan bahwa Anda tidak bisa melihatnya, menyentuhnya, dan cahaya dan gelombang radio melewati menembus itu tidak terpengaruh membuat sangat sulit untuk dideteksi, dan fakta unik ini masih akan terus menjadi misteri alam semesta.

6. Benarkah Ada Kehidupan Planet Mars?
Ketika berbicara tentang kehidupan di planet lain, ada yang mengatakan kita tak harus pergi jauh dari tata surya kita. Mars selalu dipikirkan untuk kehidupan baru dengan banyak teori konspirasi, namun NASA menutupi itu.
Banyak foto sebagai fakta unik yang juga dipertanyakan dengan peradaban di Mars, seperti wajah Mars, Piramida di Mars, dan foto yang tampaknya menjadi seperti sosok kera duduk di atas batu di Mars. Namun para ilmuwan telah menghilangkan prasangka terhadap foto-foto ini, mereka juga mengakui dan mereka percaya sekali cairan samudra menutupi permukaan Mars sebelum medan magnet itu menghilang. Apakah mungkin bahwa hidup memang pernah ada disana? Misi ke Mars saat ini berharap untuk menjawab pertanyaan ini.

Misteri Luar Angkasa:


7. Penampakan UFO kepada Astronot NASA
Astronot NASA adalah beberapa orang yang paling sangat terlatih khusus di dunia. Seringkali sebagai ahli ilmuwan dapat menjelaskan hampir semua hal. Jadi, ketika mereka melihat sesuatu yang mereka tidak bisa jelaskan, Anda dapat bertaruh itu akan menaikkan alis. Salah satu insiden yang paling terkenal terjadi pada siaran langsung di televisi NBC pada tahun 1963.
Mayor Gordon Cooper pada akhir perjalanan solo 22 orbit mengelilingi bumi ketika ia mengatakan bahwa dari salah satu jendela, ia bisa melihat objek hijau menyala mendekat dengan cepat. Objek kemudian berbelok tajam dan terpelanting. Dia yakin dia tidak melihat hal-hal lain selain objek itu, seperti radar di pesawat ruang angkasa itu mengambil objek juga. Setelah kembali ke bumi pewawancara ingin bertanya padanya tentang objek itu, namun para pejabat NASA tidak mengizinkannya.

Misteri Luar Angkasa:


8 “White” Holes
Salah satu prestasi terbesar Albert Einstein meskipun itu dalam bidang matematika, telah terbukti yaitu keberadaan lubang hitam. Satu lagi fakta unik mulai terungkap. Dari kemajuan teknologi, kita sekarang telah dapat menemukan beberapa lubang hitam, dan percaya ada satu berada di pusat galaksi kita sendiri Bima Sakti.
Apa yang menakjubkan, bagaimanapun juga adalah apa yang dibuktikan Einstein juga melalui persamaan-nya; lubang putih juga ada. Berlawanan dari lubang hitam, lubang putih diyakini “memuntahkan” sejumlah materi yang luar biasa dashyat. Namun yang putih ini masih merupakan misteri alam yang sangat sedikit diketahui. Obyek tersebut tidak mudah untuk ditemukan, namun tak ada satupun yang menemukan. Jika salah satu ditemukan, mungkin membantu kita menjelaskan misteri yang tidak dikenal lainnya, seperti dari mana berasal bahan yang membuat galaksi.

Misteri Luar Angkasa:


9. Reruntuhan Bangunan di Bulan
Dalam artikel lalu kita telah membahas kemungkinan kehidupan di planet jauh, dan di planet dekat. Teori konspirasi menyatakan bahwa memang ada reruntuhan kuno dan bangunan di bulan, tetapi pemerintah telah menyensor mereka dari pengamatan masyarakat.
Teori ini tidak punya dukungan sampai dua terobosan baru-baru ini. Seorang pria yang mengaku telah bekerja untuk pemerintah mensensor foto bulan, menjelaskan bagaimana sensor dilakukan dan bahwa memang ada struktur di bulan. Baru-baru ini, ilmuwan mengumumkan mereka yakin bahwa mereka telah menemukan air, mungkin dalam es atau bentuk cair, di bawah permukaan bulan. Untuk teori konspirasi, ini adalah bukti yang mereka butuhkan, sementara kritikus menganggapnya sebagai “spekulasi konyol”. Anda dapat membaca lebih lanjut tentang ini, dan menonton video yang menarik.

Misteri Luar Angkasa:


10. Energi Gelap
Energi kegelapan adalah misteri alam terbesar di alam semesta ini, karena fakta unik ini yang diyakini ada di sekitar kita, dan itu menjelaskan mengapa sepertinya ada anomali dalam hukum gravitasi. Menurut hukum gravitasi, benda besar seperti cluster galaksi, harus tarik-menarik satu sama lain, dan tarik-menarik gravitasi ini harus pada objek lain.
Namun ini tidak terjadi, dan faktanya adalah kelompok galaksi yang bergerak paling jauh terpisah. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa alam semesta terus bertambah pada tingkat yang luar biasa.Untuk menjawab pertanyaan tentang mengapa hal ini, para ilmuwan mengembangkan teori Dark Energy, yang memiliki efek berlawanan dengan gravitasi, mendorong hal-hal menjadi terpisah. Perhitungan Matematika menunjukkan bahwa itu memang ada dan membentuk 74% dari semesta kita, diluar berat gravitasi, dan inilah sebabnya mengapa alam semesta memanjang keluar. Namun kita masih tidak memiliki bukti konklusif, sehingga tetap menjadi misteri alam bagi kita.